a. Nilai Transkrip Akademik yang tinggi bukan jaminan.
Nilai transkrip akademik, yang lebih sering disebut sebagai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), seringkali disalahartikan sebagai suatu nilai beli yang menjamin seseorang cepat mendapatkan pekerjaan. Namun faktanya tidak demikian. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang ber-IPK di atas 3.0 atau B yang masih belum mendapatkan pekerjaan yang tetap atau justru menganggur. Perusahaan tidak menilai anda hanya dari nilai, bahkan bisa dibilang hanya 5-10 persen saja pengaruhnya. Jadi bagi anda yang ber-IPK di bawah 3 atau B, jangan khawatir, nilai tidak akan menunjukkan tingkat kemampuan dan siapa diri anda sebenarnya.
b. Pekerjaan tidak datang dengan sendirinya
Ada yang bilang kalau kita sekolah hingga ke tingkat yang sangat tinggi, kita akan mudah mendapat pekerjaan bahkan ada juga yang bilang kita yang akan dihampiri dan dimohon-mohon untuk menerima pekerjaan. Hal ini tidak benar. Faktanya adalah ada banyak lulusan SD bisa menjalankan usaha yang sukses, sedangkan ada banyak lulusan S1 yang masih terseok-seok menanti pekerjaan. Bergerak, pantang menyerah, terus berusaha, dan semangat mengubah kehidupanlah kunci utamanya. Yakinlah bahwa kita sendirilah yang tahu cara mengubah nasib kita sendiri. Jangan pernah ada kata ‘menunggu’.
c. Pengalaman dalam kehidupan sangatlah penting
Yang saya maksud disini bukanlah semata-mata tentang pengalaman bekerja atau dalam membidangi pekerjaan tertentu. Pengalaman kehidupan adalah apa yang telah kita alami dan pelajari selama kehidupan kita. Terdengar gak nyambung? Tidak juga. Mari kita lihat. Sebagian besar pelamar yang ditolak oleh perusahaan setelah tes adalah ketika menghadapi wawancara dan tes psikologi. Kedua tes tersebut ditujukan untuk mengetahui pengalaman kita dalam menghadapi suatu masalah, yang dinilai kemudian adalah respon kita.
Gagap ketika ditanya oleh pewawancara, bingung mau jawab apa, keringat dingin, salah menilai dalam memilih jawaban tes psikologi, dan lain-lain bukanlah semata-mata tentang pengetahuan, tapi mental! Pengalaman anda dalam berinteraksi dengan orang, dalam berbicara di muka umum, dalam menyelesaikan suatu masalah besar, dalam berempati terhadap teman, dalam berdiskusi, dalam kepemimpinan, dan beberapa hal lainnya menjadi sangat penting disini. Berlatihlah dan biasakanlah untuk melakukan hal-hal yang demikian. Latihlah kemampuan berbicara anda, bergaul lah dengan orang-orang yang membuat anda maju, jangan sebaliknya,
d. Pekerjaan dapat diciptakan
Suatu lowongan pekerjaan ada karena adanya kebutuhan perusahaan atas suatu pekerjaan tertentu yang harus ditangani oleh orang tertentu pula. Kita pun dapat berpikir demikian dalam memandang diri kita sendiri. Anda dapat memperlakukan diri anda sendiri sebagai perusahaan yang memberi peluang pekerjaan, tentu saja lowongan itu harus diisi oleh diri anda sendiri. Ketika semua perusahaan dimana kita melamar menolak kita, itu bukan akhir dunia bung! Kita dapat memulai usaha sendiri, dengan tangan kita sendiri. Yakinkan diri anda bahwa anda bisa berusaha apapun meski tanpa modal sepeserpun. Apa ya bisa? Bisa! Banyak kisah sukses dari orang-orang yang berusaha tanpa modal apapun. Pelajari kemampuan anda sendiri (bukan hanya terbatas pada bidang studi anda, tapi secara umum), pikirkan peluang yang ada, bicara dengan orang-orang yang anda anggap sukses di sekitar anda, ikutilah cara berpikirnya, dan cobalah bereksperimen.
Labels: Motivasi
Testimonial: