Wartawan senior Rosihan Anwar meninggal ppunyausia 89 tahun di RS MMC karena serangan jantung. Wafatnya pria kelahiran Kubang, Sumatera Barat, ini memang menyisakan duka mendalam bagi keluarga, insan pers, lainnya. Wafatnya Rosihan Anwar menjadi kehilangan besar bagi bangsa. Kita kehilangan pemikiran-pemikiran kritisnya, berani dalam kritik terhadap pemerintah Indonesia.
Rosihan Anwar merupakan saksi proklamasi Indonesia. Beliau sangat hafal peristiwa sejarah nasional tokoh-tokoh di balik setiap peristiwa. Hal tersebut sudah tidak banyak dimiliki oleh wartawan di zaman sekarang.
Rosihan Anwar dikenal sebagai wartawan senior tiga generasi zaman. Ia telah menjadi penulis sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Di usia senja, ia masih aktif mengirimkan tulisan ke media massa menulis buku.
Sejarah Kecil [Petite Histoire] Indonesia Jilid IV [Penerbit Buku Kompas, November 2010] merupakan buku terakhir ditulisnya. Beliau sebenarnya termasuk sedang menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri dengan judul sudah disiapkan Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida.
Kita akan merindukan sosok wartawan senior pemberani seperti Rosihan Anwar.
Testimonial: