Alhamdulillah bisa ngeblog pula hari ini, banyak hal terjadi. Ternyata kemarin punyaberita heboh, yaini Bom bunuh diri di Cirebon. Sebelumnya kita dikejutkan dengan maraknya Bom Buku di Indonesia. Lihat Pelajaran Berharga dari Bom Buku Utan Kayu. Sekarang, pula - pula publik Indonesia dikejutkan dengan Ledakan Bom Bunuh diri di Cirebon.
Bom bunuh dirimeledak saat dilaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Dzikra, merupakan kompleks kantor Kepolisian Resor Kota Cirebon, ppunya15 April lalu. Polisi menduga peledakan tersebut merupakan aksi bom bunuh diri. Insiden tersebut melukai 26 polisi, termasuk Ajun Komisaris Besar Herukoco.
Kepolisian menyatakan identitas pelaku bom bunuh diri di Cirebon tewas ikut tewas bersama korban lainnya, hampir dipastikan bernama Muhammad Syarif, warga Cirebon usia 25 tahun. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Suparni Parto menyatakan bahwa "Sembilan puluh persen identitas pelaku teridentifikasi, sisanya tinggal memastikan melalui tes DNA dengan anggota keluarganya sudah dibawa ke Jakarta."
Hasil pemeriksaan DNA diduga kita tua Syarif, yakni Ratu Srimulat [56 tahun], Gofur [60 tahun] akan diketahui hari ini.
30 saksi sudah diperiksa untuk mengungkap kasus tersebut. Sementara motif, bahan, jenis rangkaian bom belum diketahui pasti. Dari hasil penyidikan sementara, pelaku menggunakan bom gotri diramu dengan material paku, mur, serta baut.
Polisi termasuk start memperketat pengamanan markasnya di banyaknya daerah lain.
Para pemuka agama telah sepakat menentang aksi bom bunuh diri di Cirebon. Syafi'i Ma'arif [tokoh Muhammadiyah] mengajak umat beragama tak terpengaruh aksi teror di rumah ibadah.
Testimonial: