Selain kejahatan di jalanan, berikut merupakan sejumlah tips hindari aksi pembobolan ATM, seperti diungkapkan M. Salahuddien,Wakil Ketua Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure [ID-SIRTII] : 1. Gunakan kartu chip, kita bisa minta ganti jika kartu belum berbentuk chip, jangan menggunakan untuk transaksi sebelum diganti. Aturan baru Bank Indonesia [BI] sejak Januari 2010 kartu resmi boleh digunakan hanya kartu jenis chip.
2. Melindungi merahasiakan kode 3 angka [CVV2] di belakang kartu. Kecuali untuk keperluan transaksi online, kode ini tidak akan pernah digunakan untuk transaksi konvensional di mesin ATM, atau di counter EDC merchant.
3. Mengubah PIN secara berkala sesering mungkin, jngan sembarangan memberi nomor PIN Mobile Banking SMS Banking anda keppunyasiapa dengan alasan apa termasuk ppunyacustomer service bank.
4. Hati-jiwa ketika menerima tawaran dari telemarketing untuk mengubah PIN sejenisnya, karena biasanya persetujuan anda berikan akan diterjemahkan sebagai kesediaan untuk melakukan auto debet terhadap account anda.
5. Kita bisa membatalkan transaksi termasuk tidak perlu menandatangani apa melaporkan ke bank penerbit apabila curiga dengan kondisi di suatu counter merchant.
6. Awasi kondisi mesin ATM, apakah terlihat punyaperangkat tambahan atau sambungan kabel tambahan mencurigakan. Pengguna awam biasanya akan sulit membedakan, karena ini masalah teknis.
Terkadang kita lupa untuk menghapal deretan kode angka tertera di kartu. Jika kita lengah, cukup banyak waktu bisa digunakan pelaku untuk mencatat informasi punya[thrasing].
Pelaku biasanya lebih dari satu orang, satu mencoba mengalihkan perhatian anda satunya membawa kartu mencatat atau bahkan menggesekkan kartu ke mesin skimming tidak terlihat. Jadi kita harus selalu waspada!
Testimonial: