Passion - Bahan Bakar, Hasrat, Gairah, Semangat Menulis

Passion - Bahan Bakar, Hasrat, Gairah, Semangat Menulis
Belakangan ini saya seperti kehilangan momentum (baca : semangat dan passion) untuk menulis.

Perasaan menggebu-gebu memacu hormon adrenalin memunculkan perasaan senang tiba-tiba ngedrop seperti baterai hp perlu di chas.

Saat saya memaksakan diri untuk menulis seperti kita dikejar deadline, antiklimaks terjadi.. bukannya tulisan menjadi bagus malah amburadul.

Saya tidak menemukan diri saya dalam tulisan-tulisan saya buat. Ini bukan Dee, melainkan kita lain. ketika terus berusaha memaksa otak untuk semakin berpikir keras, ia malah mogok tanpa memikirkan alasannya.

Passion, sebelumnya saya pernah menulis bahwa passion inlife merupakan bahan bakar dalam hidup, hasrat, gairah, semangat, sesuatu bisa membuat sesekita melakukan hal-hal luar biasa bertahan menghadapi masalah.

Passion merupakan roda penggerak, tanpanya hal-hal dilakukan bisa menjadi mati, tidak bergerak, atau bahkan monoton, karena "Life without passion is like a rainbow without colours".

Passion bisa membuat semuanya menjadi hidup lebih berwarna. alasan saya menulis catatan ini karena saya ingin jujur ppunyadiri sendiri menemukan kembali passion momentum menulis saya.

Mencoba menemukan kembali perasaan meledak-ledak semangat, mengingatkan diri saya bahwa dengan passion saya bisa menulis dengan orisinil jujur, dengan gaya saya, nggak kalah penting, dengan senyum terus mengembang sepanjang saya menulis catatan di blog ini.
Great things come from a passionate heart, isn't it?
Passion bagi saya merupakan menikmati setiap detik hal-hal saya lakukan, tersenyum sepanjang waktu selama melakukannya, meski sesulit apa senyum bisa mengubah kesulitan menjadi tantangan, putus asa menjadi harapan, beban menjadi semangat.

Rasa lelah, stress, kantuk lainnya akan berubah menjadi semangat tentu saja passion, jika dikerjakan dengan sepenuh jiwa rasa senang.

Start sekarang, saya nggak akan memperkosa otak saya dengan semena-mena. Lebih baik saya belajar bagaimana menjaga agar passion saya keppunyahal-hal saya sukai tidaklah pudar.

Labels: ,

Back to Home

 

Testimonial: