Korban Cuci Otak NII [Negara Islam Indonesia] kebanyakan dari kalangan muda pelajar, mahasiswa. NII belakangan kembali ter-ekspose di banyaknya kalangan media. Sebenarnya keberadaan NII sudah lama punyabahkan setelah Indonesia Merdeka, namun belakangan aksi cuci otak NII KW9 [NII Komandemen Wilayah 9] meresahkan masyarakat Indonesia di banyaknya daerah, khususnya mempunyai putra-putri usia remaja atau baru memasuki kuliah.
Korban Cuci Otak NII sepertiLian Febriani, Melinda Fitriana Mahasiswa IPB, kasus lain seperti hilangnya 7 mahasiswa UMM, sejumlah dugaan pencucian otak di UNAIR, bahkan UI termasuk diduga menjadi sasaran target cuci otak NII, dll.
Keberadaan gerakan NII [Negara Islam Indonesia] telah membuat resah banyak pihak. NII bisa membuat perilaku sesekita berubah drastis cenderung berani melawan orangtua karena orang-kita tidak sealiran dengan mereka dianggap kafir, jadi tidaklah masalah mencuri berbohong keppunyaorangtua untuk mendapatkan target uang sebelum akhirnya di-baiat [masuk resmi menjadi anggota NII].
Banyak dugaan muncul tentang metode cuci otak NII, punya bilang menggunakan hipnotis, ilmu hitam, karena kebanyakan korbannya menjadi linglung tidak bisa mengingat 'short term memory' atau ingatan-ingatan mereka sebelumnya, perlu waktu untuk memulihkannya kembali.
Aksi NII dilakukan melaui pencucian otak dengan memasukkan doktrin-doktrin menyesatkan serta mewajibkan anggotanya mengumpulkan uang untuk organisasi [susah-susah kumpulin uang hanya untuk kepentingan pribadi atasannya ckckck :d]
Tentunya kita harus wasppunyaterhadap orang-kita asing mencoba menyusupkan sejumlah fakta bahwa negara dengan Pancasila NKRI tidak lebih baik dari negara Islam. NKRI harga mati! Radikalisme terjadi belakangan ini, termasuk sejumlah kasus Bom Buku Bom Pipa Serpong membuat masyarakat Indonesia resah.
Belakangan, BIN menyelidiki kaitan Pesantren Al Zaitun dengan NII [Pesantren Al Zaitun merupakan pesantren termegah di Asia Tenggara..wow! apa iya dana NII masuk kesini??!] Pondok Pesantren Al Zaitun berlokasi di Indramayu, Jawa Barat diduga terkait dengan penyebaran ideologi NII.
Indikasi keterlibatan pimpinan Pesantren Al Zaitun [Panji Gumilang] dalam Darul Islam [DI] Negara Islam Indonesia [NII], saat ini Polisi sedang mengumpulkan bukti-buktinya, keterkaitannya masih dalam proses penyelidikan.
Bagaimana bisa punyanegara di dalam negara? jika NII terus dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin merajalela mengancam keberadaan Pemerintah. Kita tidak bisa menyalahkan Al-Qur'an [karena kita sebagai muslim harus percaya tentang kebenaran Al-Qur'an].
Kita termasuk tidak bisa mengkambinghitamkan penerjemahan salah sebagai alasan munculnya radikalisasi. Kemungkinan punyamerupakan adanya pemahaman berbeda tentang arti makna punyadi dalam Al-Qur'an sehingga menguatkan ayat-ayat tertentu sebagai dasar untuk membentuk negara baru.
Testimonial: