AS [Amerika Serikat] membantah banyaknya spekulasi tudingan menyebut serangannya bersama koalisi ke Libya demi menguasai ladang minyak. Seperti diungkapkan juru bicara pemerintah AS : sesuai perintah Presiden Barrack Obama, serangan Amerika koalisi merupakan murni untuk melindungi warga sipil Libya dari rezim Muammar Khadafi.
Sekita perwira Korps Marinir AS, Mark Edward Schwan dalam tesis MA-nya ppunyatahun 1995, menulis bahwa Perang Teluk 1991 menjadi ajang promosi luar biasa bagi banyaknya persenjataan AS. Lihat termasuk Fenomena Jabal Magnet di Banyumas.
Di tengah Perang Libya gelimang darah rakyat sipil, bisnis persenjataan Eropa Amerika dengan dalih demokrasi, kebebasan, HAM segala kepentingan keuntungannya, demi pemulihan ekonomi Eropa Amerika sedang mengalami krisis.
Amerika tengah mengumpulkan kas negara dari pajak banyaknya macam pinjaman, untuk menutupi defisit. Utang Amerika sudah mencapai batas rekor tertinggi di level 14,3 triliun dolar AS. Sepertinya, Perang Libya akan terus berlangsung lama.
Testimonial: