Drama Nazaruddin baru dimulai. Perjalanan Pelarian mantan bendahara PD berakhir dengan penangkapannya di Cartagena, Kolombia.
Setelah 37 jam perjalanan akhirnya Nazaruddin tiba di Indonesia Sabtu (13/08/2011). Banyak kejanggalan muncul distart dari penangkapan pemulangan tersangka kasus suap Wisma Atlet, M. Nazaruddin.
menjadi perhatian publik saat Nazaruddin tertangkap merupakan tas hitam selalu dibawanya. Tim penjemput Nazaruddin dipimpin Brigjen (Pol) Anas Yusuf akhirnya membeberkan isi tas hitam milik M. Nazaruddin, sempat dititipkan keppunyaDubes Indonesia untuk Kolombia, Michael Menufandu.
Tim membongkar isi tas hitam Nazaruddin masih tersegel di hadapan wartawan dalam jumpa pers berlangsung di gedung KPK, Minggu (14/8/2011) dini hari.
Jumpa pers tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan KPK, Busyro Muqoddas, Bibit Samad Rianto, Chandra M Hamzah, M Jasin, Haryono Umar serta Kepala Bareskrim Mabes Polri, Komjen (Pol) Sutarman.
Berikut isi tas hitam Nazaruddin | Barang Bukti penyidikan kasus Nazaruddin : 1 buah BlackBerry Torch warna hitam tanpa tutup belakang lengkap dengan Micro SD merk Sandisk 4 GB SIM Card Movistar (operator seluler Amerika Latin), 1 buah BlackBerry Bold 9700 tanpa penutup belakang, lengkap dengan Micro SD 2 GB, 1 buah HP Nokia C5 silver dengan kartu SIM Viettel (operator seluler dari Vietnam), 1 buah Nokia E7 warna hitam, 1 flashdisk Sonny Vaio 4GB warna hitam, 1 buah power chrystal merk MiLi beserta kabel datanya, 1 buah jam tangan hitam merk Patek Philipe kaca depannya retak, 1 charger BB warna hitam, 1 elektronik tiket atas nama Syarifuddin dari Cartagena menuju Bogota, 5 lembar kartu nama.
Dua bundel uang. Bundel pertama dengan ikatan bertuliskan Bank BCA berupa pecahan 100 dollar AS sebanyak 100 lembar. Bundel kedua diikat kertas putih dalam pecahan 100 dollar AS sebanyak 100 lembar, sehingga total uang 20.000 dollar AS. Kemudian 1 Dompet coklat LV berisi lima lembar uang pecahan 100 dollar AS, dua lembar pecahan 50 dollar AS, 8 lembar pecahan 10 dollar AS, empat lembar pecahan 50.000 peso Kolombia. Setelah dibongkar isinya, tas tersebut disegel kembali di hadapan publik.
hilang/tidak ditemukan dalam isi tas hitam Nazaruddin merupakan : Laptop, surat bertandatangan Anas, CD ia perlihatkan saat wawancara exclusive via Skype.
Kini Nazaruddin menjadi tahanan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. belum didampingi pengacaranya, karena belum boleh ditemui secara langsung. It's another weird unanswered questions? Publik menanti Nazaruddin..
Testimonial: